Tips Menunaikan Umroh di Bulan Ramadhan

Umroh di Bulan Ramadhan, Jumlah jemaah umroh di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Umroh telah menjadi salah satu cara berlibur yang memberikan makna spiritual. Jemaah umroh di tahun 2013 di perkirakan hingga mencapai 1.000.000 dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Untuk melaksanakan ibadah umroh, waktu yang di pilh oleh jemaah adalah waktu liburan sekolah dan pada bulan ramadhan. Pilihan waktunya adalah 10 hari pertama, kedua maupun akhir Ramadhan (itikaf). Sebagiannya bahkan melaksanakan umroh sebulan penuh.

Selain mengejar berbagai keutamaan ibadah umroh itu sendiri, waktu Ramadhan dipilih karena menjanjikan ganjaran pahala umroh setara haji, dan juga nilai spiritual yang tinggi karena ibadah-ibadah yang dianjurkan selama Ramadhan (tilawah Al-Quran, sedekah, tarawih dan qiyamullail) bisa dilaksanakan di dua masjid suci (Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram). Selain itu, kenikmatan melaksanakan ibadah sahur dan berbuka dengan sederhana bersama dengan jutaan umat Islam seluruh dunia (pada malam-malam akhir Ramadhan tercatat jamaah shalat tarawih di Masjidil Haram mencapai 1,9 juta orang) adalah pengalaman spiritual yang dicari-cari dan membekas di batin seorang muslim dengan begitu dalam.

Menunaikan Umroh di Bulan Ramadhan

Apa saja yang perlu di persiapkan saat akan berangkat umroh di bulan Ramadhan ? berikut ini adalah poin-poin yang perlu di persiapkan saat akan menunaikan ibadah umroh di bulan ramadhan: 

1.  Bekal iman dan sabar

Ujian selama umroh di bulan ramadhan daripada umroh di waktu lainnya. Selain cuaca yang terik, jumlah jamaah di dua masjid suci begitu luar biasa besar jumlahnya, bahkan disebut mengalahkan jumlah jamaah haji. Tak jarang tempat shalat yang sempit menjadi begitu berharga, lokasi wudhu dan toilet yang mengantri, lokasi makan dan toserba yang menyemut di saat tertentu menjelang berbuka dan sahur. Saat Ramadhan, jamaah umroh adalah mereka yang berasal dari sebagian besar negeri Arab dan sekitarnya. Hanya sebagian kecil yang berasal dari negara Asia termasuk Indonesia. Sangat diperlukan keteguhan iman dan kesabaran selama menjalaninya.

2.  Perlengkapan secukupnya

Di Makkah dan Madinah tersedia semua kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari makanan hingga pakaian. Lebih sedikit barang bawaan akan lebih memudahkan. Bawa beberapa setel pakaian yang dilaundry ketika kotor. Pakaian ibadah bisa digunakan untuk dua hari sekali kemudian dicuci. Obat-obatan tersedia di berbagai pharmacy. Perlengkapan seperti pakaian, sandal/ alas kaki, ikat pinggang, sabun, shampoo juga tersedia di toko-toko serba ada. Makanan & minuman bahkan sebetulnya tak perlu terlalu dirisaukan karena sahur dan berbuka bagi jamaah sudah terjamin dari shadaqah dan ifthor yang disediakan para dermawan di berbagai penjuru masjid. Demikian juga untuk makan biasanya sudah ter-cover di dalam biaya umroh, sehingga pengeluaran ekstra bisa dikendalikan.

3.  Niatkan untuk umroh dan itikaf

Waktu Ramadhan yang bernilai tinggi dengan ganjaran pahala besar berpadu dengan ganjaran pahala yang berlipat di tanah haram adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan dengan bermalas-malasan. Saat itu adalah saat yang luar biasa berharga. Perlu niat yang kuat untuk melakukan berbagai ibadah dan menyibukkan diri dengan mendekatkan diri pada Allah SWT. Perbanyak waktu di masjid, berdiam diri dan melakukan ibadah sunnah. Termasuk menyederhanakan makan dan mengurangi waktu untuk berbelanja keperluan yang tak perlu. Fokus kita adalah ibadah. Jika niat belum bulat dan baru mencoba, baiknya pilih waktu awal Ramadhan dimana kondisi masih agak sepi atau memilih untuk lebih banyak di Madinah dimana kondisi jamaah masjid lebih tertata dan ‘bersahabat’

4. Jaga kesehatan

Suasana yang terik di al-Haramain, rutinitas ibadah yang melelahkan seringkali mendorong berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman saat berbuka puasa. Misalkan minuman dingin atau makanan berkuah pedas dalam jumlah banyak. Selain mengganggu konsentrasi ibadah (karena perut kekenyangan dan membuat sering ke belakang) juga bisa membuat jatuh sakit karena diare, radang kerongkongan dan flu. Tradisi ummat Islam yang menjalani ibadah itikaf di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram biasanya menyedikitkan makan saat berbuka (cukup dengan roti, kurma, air zam-zam dan teh hangat) kemudian makan agak banyak saat sahur (dengan nasi lemak atau kebab). Ibadah panjang yang melelahkan menuntut jamaah untuk menjaga stamina agar mendapatkan hasil optimal dari ibadahnya.

Demikianlah Tips menunaikan umroh di bulan Ramadhan , Dengan tkad yang kuat semoga Anda bisa menunaikan ibadah umroh di bulan ramadhan dengan lancar, dan berhasil mengatasi semua ujian yang di berikan oleh Allah SWT saat menjalanka ibadah umroh di bulan Ramadahan 
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori artikel haji umrah / biro perjalanan haji plus / Daftar Haji / daftar haji plus / harga haji khusus dengan judul Tips Menunaikan Umroh di Bulan Ramadhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://biaya-haji.blogspot.com/2013/07/umroh-di-bulan-ramadhan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Selasa, 23 Juli 2013

Belum ada komentar untuk "Tips Menunaikan Umroh di Bulan Ramadhan "

Posting Komentar